Sifat-Sifat Fisikokimia Terkait Parameter Obat





 

Komentar

  1. Dikatakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kelarutan obat adalah dengan teknik kosolvensi, yaitu dengan menggunakan campuran beberapa macam jenis pelarut, yang mana tadi disebutkan pelarut yang digunakan adalah pelarut etanol dan propilen glikol.
    Lalu, Bagaimanakah pelarut etanol dan propilen glikol tersebut dapat meningkatkan kelarutan dari obat tersebut? bagaimana mekanisme nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut, kelarutan zat dalam pelarutnya berdasarkan prinsip like dissolve like yaitu zat akan larut dalam pelarut yang sesuai atau sama. Dimana etanol dan propilen glikol ini termasuk pelarut polar. Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut yaitu oleh momen dipolnya. Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionik dan zat polar lain. Berikut mekanisme zat dapat larut dalam pelarutnya, yaitu pada pelarut polar adalah disebabkan karena tingginya tetapan dielektrik yaitu sekitar 80 untuk air, pelarut polar mengurangi gaya tarik-menarik antara ion dalam kristal yang bermuatan berlawanan, kemudian pelarut polar memecahkan ikatan kovalen pada elektrolit kuat dengan reaksi asam basa karena pelarut ini bersifat amfiprotik. Akhirnya pelarut polar mampu melarutkan molekul dan ion dengan adanya gaya interaksi dipol, terutama pembentukan ikatan hidrogen, yang menyebabkan kelarutan dari senyawa tersebut.

      Hapus
  2. dari penjelasan di video mengenai sifat fisika dan kimia yang menentukan keberhasilan suatu obat untuk mencapai reseptor dan memberikan efek farmakoterapi,
    disebutkan bahwa hanya obat yang memiliki struktur dengan kespesifikan yang tinggi yang dapat berinteraksi dengan reseptor biologis.
    pertanyaan saya, bagaimana suatu obat dapat dikatakan memiliki struktur dengan kespesifikan yang tinggi? dan bagaimana jika suatu obat tidak memiliki struktur dengan kespesifikan yang tinggi? apakah ada upaya yang dapat dilakukan agar obat tersebut dapat berinteraksi dengan reseptor biologisnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senyawa yang berstruktur spesifik merupakan senyawa yang memberikan efeknya dengan meningkatkan reseptor atau aseptor yang spesifik. Dan mekanisme kerjanya dapat melalui salah satu cara berikut, yaitu bekerja pada enzim, bekerja secara antagonis, menekan fungsi gen dan bekerja pada membran. Senyawa yang memiliki struktur spesifik itu artinya senyawa tersebut memiliki struktur yang spesifik pada target tujuan, atau ada ikatan yang pas antara senyawa obat dengan target reseptor. Dan sifat fisika kimia nya juga berperan dalam menentukan efek biologisnya.
      Sedangkan untuk senyawa yang berstruktur tidak spesifik artinya tidak ada target khusus dan dia akan berinteraksi melalui cara yang berbeda dengan senyawa yang berstruktur spesifik. Dimana senyawa yang berstruktur tidak spesifik ini memiliki struktur kimia yang bervariasi, tidak berinteraksi dengan reseptor spesifik, aktivitas biologisnya lebih dipengaruhi oleh sifat-sifat kimia fisika seperti derajat ionisasi, kelarutan, aktivitas termodinamik, tegangan permukaan dan redoks potensial. Kemudian efek biologis terjadi karena akumulasi obat pada daerah yang penting dari sel sehingga menyebabkan ketidakteraturan rantai proses metabolisme.
      Jadi pada senyawa yang berstruktur tidak spesifik tersebut memiliki struktur yang berbeda tetapi memiliki aktivitas yang sama dikarenakan adanya persamaan sifat fisika yaitu kemampuan nya untuk melarut dalam lemak yang tinggi sehingga dapat memberikan efek terhadap tempat akumulasi dari senyawa tersebut sehingga dapat memberikan efek nya.

      Hapus

Posting Komentar